SAKSI POHON

Disekanya sekali lagi,
kulit kayu tergurat kata.
Dua nama satu janji,
Teringat ia pada cincin rumput,
yang ia berikan sebelum senja terlanjur tiba.
Namun senja berganti hari,
dan bulan berganti tahun.
Dan janji pada gurat kayu,
Tak pernah jadi akad.

Disekanya sekali lagi,
Kulit kayu tergurat kata.
Meledak sudah air mata,
Kala matahari tergelincir di ujung asa.